
Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap pendidikan anak-anak Papua, Satgas Operasi Rasaka Cartenz 2025 melalui Subsatgas Si-Ipar (Polisi Pi Ajar) kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi anak-anak putus sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Belajar Graha Youtefa, Distrik Heram, Kota Jayapura, dan diikuti oleh sejumlah anak yang dengan antusias datang untuk belajar bersama personel Operasi Rasaka Cartenz, Kamis (21/08) Pagi.
Dalam kegiatan tersebut, Bripda Angel yang tergabung dalam Subsatgas Si-Ipar bertugas sebagai pengajar. Dengan metode sederhana namun penuh interaksi, Petugas Pengajar memberikan materi dasar seperti membaca, menulis, berhitung, serta latihan soal yang dapat mengasah kemampuan berpikir anak-anak yang bertujuan agar mereka tidak hanya sekadar menerima pelajaran, tetapi juga mampu memahami dan mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini disambut hangat oleh anak-anak peserta belajar yang tampak antusias mengikuti setiap materi. Kehadiran Polisi Pi Ajar tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kembali rasa percaya diri bagi anak-anak yang sebelumnya kehilangan kesempatan menempuh pendidikan formal.
Kasubsatgas Si-Ipar Operasi Rasaka Cartenz 2025, AKP John P. Lerech, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan humanis Kepolisian dalam mendukung pembangunan sumber daya anak-anak yang putus sekolah.
“Anak-anak putus sekolah memiliki hak yang sama untuk belajar dan berkembang. Melalui program Polisi Pi Ajar, kami ingin memastikan mereka tetap mendapatkan akses pendidikan meski berada dalam keterbatasan. Polisi hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk merangkul dan membangun masa depan generasi muda,” ujar AKP John.
Operasi Rasaka Cartenz 2025 mengedepankan kegiatan sosial dan kemanusiaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui Subsatgas Si-Ipar, Polri berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat Papua dengan memberikan kontribusi nyata, khususnya dalam bidang pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan.
Dengan adanya kegiatan seperti di Rumah Belajar Graha Youtefa, diharapkan semakin banyak anak-anak Papua yang kembali termotivasi untuk belajar dan bercita-cita, pendidikan diyakini menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan generasi muda Papua yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.(*)
Penulis : Danu