
Jayapura – Pembangunan SMA Unggulan Taruna Cenderawasih resmi dimulai dengan seremoni peletakan batu pertama yang berlangsung di Jl. Rollo Grand, Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Acara ini menjadi penanda penting dimulainya pendirian lembaga pendidikan berbasis kedisiplinan dan kepemimpinan di Papua, sebagai bagian dari upaya strategis mencetak generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan cinta Tanah Air.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P., hadir mewakili Kapolda Papua dalam kegiatan tersebut bersama sejumlah tokoh penting dari berbagai instansi, antara lain Wali Kota Jayapura Abisai Rollo, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar Rollo, S.E., M.Pd, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, Danlanud Silas Papare Marsekal Pertama TNI Mokh. Mukhson, S.E., M.M., Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Freddy Jhon H. Pardosi, S.E., S.H., M.M., serta seluruh unsur Forkopimda Provinsi Papua.
Dalam sambutannya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito menyatakan bahwa pembangunan SMA Taruna Cenderawasih adalah langkah strategis untuk mencetak generasi muda Papua yang memiliki karakter kuat dan semangat nasionalisme.
“Hari ini adalah hari yang penuh makna bagi kami di Kodam XVII/Cenderawasih. Bersama para tokoh masyarakat dan unsur aparat lainnya, kami turut menyaksikan dimulainya pembangunan SMA Taruna Cenderawasih—sebuah langkah nyata untuk mencetak generasi muda Papua yang disiplin, tangguh, dan cinta Tanah Air,” ujar Mayjen Rudi.
Ia juga memberikan penghormatan tinggi kepada MRP yang menjadi penggagas utama pendirian sekolah ini. Menurutnya, pendekatan semi-militer yang diterapkan di sekolah ini bukan bentuk militerisasi pendidikan, melainkan pembinaan karakter melalui nilai-nilai positif seperti tanggung jawab, gotong royong, dan cinta bangsa.
Sementara itu, Kapolda Papua melalui Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Cahyo Sukarnito menyampaikan apresiasi atas inisiatif bersama antara MRP dan Kodam XVII/Cenderawasih dalam menghadirkan lembaga pendidikan strategis ini.
“Keputusan mendirikan SMA Taruna Cenderawasih saya nilai sangat tepat dan visioner, karena mengisi ruang kosong dalam pembinaan karakter anak-anak Papua sejak dini—dengan pendekatan disiplin, nasionalisme, dan semangat kepemimpinan,” tegas Kombes Cahyo.
Ia menambahkan bahwa di tengah tantangan sosial yang dihadapi Papua, model pendidikan seperti ini menjadi kebutuhan penting untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas dan berkarakter.
Pembangunan SMA Unggulan Taruna Cenderawasih menjadi simbol kuat kolaborasi lintas sektor untuk masa depan Papua. Sekolah ini diharapkan menjadi wadah bagi lahirnya pemimpin-pemimpin muda yang mampu membawa kemajuan bagi tanah kelahiran mereka dengan semangat kebangsaan dan nilai-nilai luhur Papua.