Divhumas Polri Gelar Dialog Publik “Hoegeng”: Keteladanan Melintas Zaman

Jayapura – Polda Papua mengikuti Zoom Meeting bersama Divisi Humas Polri terkait kegiatan Dialog Publik “Hoengeng: Keteladanan Melintas Zaman” yang diikuti Kepala Humas (Kabidhumas) Polda seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (16/5).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasubbid PID Bid Humas Polda Papua AKBP Yohanes Buttu Kaka, Kasubbid Penmas Kompol Bambang Suranggono, S. Sos., Perwira Polda Papua perwakilan PJU. Pdt MPA Maury, Tokoh Agama, KNPI Provensi Papua, Siswa SMA/SMK.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dr. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum menyampaikan, diskusi tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada anggota Polri dalam menjalankan tugas mereka, mewujudkan integritas, serta mengimplementasikan Polri yang Presisi.

“Nilai-nilai kepemimpinan Hoegeng harus dijadikan teladan oleh anggota Polri, sehingga semangat kepemimpinan yang diwariskan oleh sosok Hoegeng dapat terus hidup dan menjadi pedoman bagi anggota Polri di masa kini dan masa mendatang,” kata Kadiv.

Dirinya mengungkapkan kegiatan tersebut menjadi penting karena dapat memberikan stimulus kepada seluruh jajaran Polri, untuk meneladani nilai-nilai dalam kepemimpinan Hoegeng sebagai spirit yang melandasi terjadinya transformasi

Kadiv Humas Polri juga mengumumkan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan Hoegeng Award pada tanggal 14 Juli 2023. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada anggota Polri yang telah menunjukkan integritas tinggi dan keteladanan dalam menjalankan tugasnya.

“Spirit meneladani Hoegeng pada era ini dapat menjadikan transformasi menuju Polri Presisi sebagai ‘standard of excellence’ yang merupakan agenda besar, dan perlu dimimplementasikan untuk terwujudnya pelayanan kepolisian yang lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat,” tambahnya.

Tampil menjadi pemateri antara lain Komisioner Kompolnas Poengky Indarti dan Wakil Ketua MPR RI-Dr. H. Arsul Sani, S.H., M.Si., Pr.M., guru besar Universitas Bhayangkara Prof. Hermawan Sulistyo, dan Jurnalis Alfito Deanov Ginting

Dalam kesempatannya Poengky Indarti mengatakan bahwa Integritas artinya kualitas jujur dan memiliki prinsip moral yang kuat.

“Integritas harus diajarkan sejak kecil dan harus dikembangkan di dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan. Contoh sederhananya: di sekolah tidak menyontek,” jelasnya.

Dr. H. Arsul Sani, S.H., M.Si., Pr.M, juga dalam kesempatannya mengatakan bahwa Polisi adalah bagian dari dan tidak terpisah dari masyarakat dan sebagian besar waktu Polisi dihabiskan untuk tugas yang berorientasi layanan daripada tugas penegakan hukum.

“Berdasarkan penelitian Universitas Kristen Satya Wacana, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam upaya menciptakan Polisi yang humanis. Aspek-aspek tersebut antara lain menghormati hak asasi dan martabat manusia, perubahan peran Polisi yang berorientasi pada community-oriented policing, perhatian terhadap hak-hak korban dan tersangka dengan memberikan akses keadilan dan perlakuan yang adil,” ucapnya.

Lebih lanjut, dalam menciptakan citra Polisi yang humanis, Dr. H. Arsul mengatakan prioritas utama adalah aspek pelayanan kepada masyarakat daripada tugas penegakan hukum. Polisi diharapkan dapat menjadi teman, mitra, dan pembela warga masyarakat. Karakteristik Polisi yang humanis meliputi integritas, yaitu tidak melakukan tindakan koruptif yang merugikan masyarakat.

“Dari kunjungannya ke sejumlah daerah, dan dari kunjungan masyarakat terhadap Hoegeng Award, ternyata anggota Polri yang baik itu jauh lebih banyak. Dari sekitar 450 ribu anggota Polri, hanya Serse atau Bareskrim yang bertugas melakukan penegakan hukum itu jumlahnya sedikit,” tambahnya.

Prof. Hermawan Sulistyo dalam dialog tersebut juga menyampaikan bahwa ada gelar baru dikalangan Polisi yang terjadi saat ini adalah perubahan cepat diantaranya perubahan lokal, tradisional, dan juga nasional bahkan internasional, untuk membawa ke institusi Polisi yang baik dan humanis.

Peningkatan SDM Polisi harus terus dilakukan dan saat ini sudah terjadi dan hal itu akan mampu membentuk karakter Polisi yang baik dan bahkan tidak sedikit sekarang Polisi sudah tahu banyak hal dan mampu melakukan tugas tugas yang harus dilakukan meski diluar tugasnya.

Adapun terkait munculnya wujud nyata dari adanya polisi baik di Negeri ini, disampaikan oleh Alfito Deanov Ginting, selaku Jurnalis Senior di Metro TV, dan ketua Panitia Hoegeng Award, bahwa berawal dari diskusi ini untuk melakukan penjaringan dari masyarakat sehingga dilakukan Hoegeng Award 2023.

“Banyak nama yang muncul untuk Hoegeng Award 2023, namun kita melakukan verifikasi dari nama nama Polisi baik yang muncul tersebut,” tutupnya.

You might also like