Ketegangan Berlanjut di Poganeri: Pembukaan Jalan Trans Wamena – Tolikara

Poganeri – Tindakan pemalangan jalan trans Wamena – Tolikara oleh warga Poganeri telah terulang untuk ketiga kalinya, memicu respons tegas dari gabungan pemerintah, TNI, dan Polri pada Senin (22/04).

Kehadiran Kapolres Tolikara, Kompol Irianto John, S. Sos, MH, bersama pejabat dari TNI-Polri serta warga setempat, bertujuan untuk mediasi dan membuka jalur tersebut secara persuasif.

Dalam mediasinya, Kompol Irianto John mengungkapkan kekecewaannya atas pemalangan yang sudah terjadi tiga kali ini, meminta agar tindakan tersebut tidak terulang lagi. Ia menekankan bahwa aksi tersebut telah merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat di daerah sekitar.

Also Read:

Pengamanan Optimal: Polres Mimika Amankan Seleksi Anggota PPS dengan Metode Tes CAT

Kepala Kesbangpol, Andrus Kogoya, menegaskan bahwa pemalangan jalan adalah tindakan yang salah dan dapat berujung pada konsekuensi hukum. Ia meminta agar palang segera dibuka, sambil menunggu proses hukum terkait permasalahan yang sedang berjalan.

Kepala Distrik Poganeri, Wokonius Kogoya, S. Ip, menyoroti kurangnya koordinasi dalam tindakan pemalangan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

Also Read:

Dialog Interaktif Bahas “Street Crime” di Stasiun LPP RRI Jayapura

Robi Kogoya, sebagai perwakilan masyarakat Poganeri, menyampaikan permintaan maaf atas tindakan tersebut, namun mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencari keadilan atas suara yang hilang.

Kepala DPMK, Noak Tabo, S. Ip, M. Kp, menegaskan bahwa pemerintah setempat terus berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan meminta agar aksi pemalangan tidak terulang lagi.

Also Read:

KKB Kembali Berulah Dengan Bunuh Seorang Warga Sipil di Intan Jaya

Kapolres Tolikara menekankan bahwa tindakan tegas akan diambil jika pemalangan masih terjadi setelah pernyataan tersebut dikeluarkan. Ia meminta kerjasama dari semua pihak agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berujung pada konflik.

Upaya mediasi terus dilakukan hingga jalan berhasil dibuka kembali oleh aparat keamanan dan pemerintah daerah, dengan harapan agar situasi dapat kembali kondusif.

Also Read:

TNI-Polri Gelar Apel Pasukan Pengamanan World Water Forum Ke-10 di Bali