Operasi Keselamatan Cartenz-2024, Masuki Hari ke-15: 210 Kendaraan Diamankan di Mimika

Mimika – Kasat Lantas Polres Mimika, AKP Darwis, S.Sos, MM, mengumumkan bahwa Satuan Lalulintas Polres Mimika telah berhasil mengamankan 210 unit kendaraan roda dua dan 19 unit kendaraan roda empat selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Cartenz-2024 selama 15 hari terakhir, sejak tanggal 4 Maret 2024. Operasi ini berpusat di Jalan Budi Utomo depan Hotel Caratenz. Informasi tersebut disampaikan pada Jumat (15/3/2024).

Pada hari ini, Jumat tanggal 15 Maret, operasi yang berlangsung di Jalan Budi Utomo berhasil mengamankan 40 unit kendaraan roda dua, semuanya ditilang dan diamankan di halaman kantor Satlantas di Jalan WR. Supratman.

AKP Darwis menjelaskan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara termasuk Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mati, tidak menggunakan spion, tidak memakai helm, tidak memiliki SIM, dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) tidak sesuai.

Also Read:

Pengamanan Optimal: Polres Mimika Amankan Seleksi Anggota PPS dengan Metode Tes CAT

Namun, bagi pengendara yang ditilang karena tidak menggunakan helm, Darwis menyatakan bahwa mereka akan dikenai tindakan penegakan hukum sesuai jenis pelanggarannya.

Semua kendaraan yang ditilang saat ini ditampung sementara di kantor Satlantas sambil menunggu pemiliknya mengurus kelengkapannya.

Also Read:

Dialog Interaktif Bahas “Street Crime” di Stasiun LPP RRI Jayapura

“Pengendara sepeda motor maupun pengemudi mobil, saya himbau harus mentaati dan mematuhi aturan berlalulintas sesuai Undang-Undang Lalulintas,” pesan Darwis.

Ia menekankan bahwa pengendara roda dua wajib mengenakan helm karena helm tidak hanya melindungi dari panas dan hujan, tetapi juga menjaga keselamatan dari benturan keras jika terjadi kecelakaan.

Also Read:

KKB Kembali Berulah Dengan Bunuh Seorang Warga Sipil di Intan Jaya

Berdasarkan data Satlantas Polres Mimika, hampir 99 persen kasus kematian dalam kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pengendara yang tidak menggunakan helm. “Pengendara roda dua yang selama ini menggunakan knalpot racing disarankan untuk menggantinya dengan knalpot standar,” kata Darwis.

Selain melanggar aturan lalu lintas, penggunaan knalpot racing menghasilkan suara yang sangat keras dan mengganggu kenyamanan warga terutama selama bulan Ramadhan.

Also Read:

TNI-Polri Gelar Apel Pasukan Pengamanan World Water Forum Ke-10 di Bali